welcome

We kindly serve you, find your identity in Indonesia

history

Indonesia has strong historical roots, has a priceless masterpiece

Floating market

The uniqueness is a part of Indonesian life

metropolitan

Indonesia has a magnificent way of life

culinary

have a high culinary taste since antiquity

pray

the source of all sources of life is god

Romantic

the source of all sources of life is god

Senin, 31 Oktober 2011

Dukungan Komodo 9818, Demi Status Terjebak Korbankan Uang


Pulau Komodo memiliki kesempatan besar menjadi tujuh keajaiban dunia. Masyarakat harus diikutsertakan dalam pemilihan Pulau Komodo menjadi tujuh keajaiban dunia. Komodo membutuhkan minimal 25 juta SMS. Penduduk kita saat ini 200 juta lebih. Diperkirakan kepemilikan telepon genggam mencapai 160 juta. Kalau seperlima saja mengirim SMS, maka komodo akan masuk 7 keajaiban dunia. Setidaknya, dibutuhkan 120 juta SMS sebagai dukungan suara bagi Komodo, agar bisa masuk kategori menjadi tujuh keajaiban baru bagi masyarakat dunia (New 7 wonders of nature). Jumlah SMS tersebut, diharapkan sudah rampung sebelum tanggal 11 Nopember 2011.

Kemenangan Pulau Komodo memiliki arti sangat perting. Terutama bagi pertumbuhan ekonominya. Sampai saat ini NTT tercatat sebagai provinsi dengan pendapatan terendah. Kemenangan Pulau Komodo tentu akan membawa perubahan ekonomi yang lebih cepat.Jika Komodo sukses menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam dunia, maka dapat dipastikan, akan terjadi multy player effect terhadap kehidupan masyarakat. Secara umum, Indonesia semakin memperkukuh posisinya di mata dunia sebagai negeri yang alamnya kaya dengan eksotisme yang menantang untuk dikunjungi. Sementara itu, penduduk Pulau Komodo dan masyarakat di Nusa Tenggara yang selama ini dikenal sebagai kawasan berpenduduk rata-rata masih di bawah angka kemiskinan, akan terimbas dan terdorong kehidupan ekonominya, karena kunjungan orang-orang berduit dari manca negara berdatangan ke sana. Dan sudah tentu, juga akan terjadi perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur dari pemerintah pusat ataupun karena bantuan dunia, sehingga hal itu akan memicu aktivitas peningkatan kegiatan ekonomi rakyat. Pendapatan propinsi NTT pada 2011 mencapai Rp 343 miliar. Jumlah ini tentu bisa meningkat, apabila Pulau Komodo berhasil terpilih menjadi The Seven Wonders. Diperkirakan pendapatan dari sektor pariwisata akan meningkat. Cara ini paling mudah untuk meningkatkan perekonomian NTT.

Voting untuk pulau Komodo hanya tersisa 40 hari lagi. Pemungutan suara ini akan ditutup pada Jumat (11/11). Sempat bertengger diposisi ke-4, Pulau Komodo kini berada jauh merosot di posisi ke-12. Masyarakat tak perlu khawatir mengenai biaya SMS. Mulai Kamis (15/10), SMS gratis untu telepon operator XL, Indosat, dan Flexi. Sedangkan untuk operator lainnya akan menyusul gratis tanggal 15-17 November. Ingat ketik Komodo, kirim ke 9818.

Komodo

Satu-satunya kadal purba yang masih tersisa di dunia, komodo (Varanus komodiensis) adalah salah satu dari “New Seven Wonders of Nature”. Komodo atau biawak komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

Inilah 12 Situs Warisan Dunia dan Warisan Budaya Unesco di Indonesia

  1. Candi Borobudur (Borobudur Temple Compounds) Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga Hanyu Pinyin (pó luó fú tú) dalam bahasa Mandarin. . Candi Borobudur Indonesia, ditetapkan sebagai Warisan Dunia (Situs Budaya) pada tahun 1991. Merupakan candi Budha yang berasal dari abad ke-8 dan 9. Candi ini tersusun dalam tiga tingkatan yang meliputi dasar piramida dengan lima teras persegi konsentris, batang kerucut dengan tiga platform sirkular dan, dan sebuah stupa besar di bagian atas. Dinding candi dihiasi dengan relief yang luasnya mencapai 2.500 m 2.. Candi Borobudur ditemukan pertama kali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Candi ini sudah mulai dipugar pada masa Hindia dan pada tahun 1970-an dipugar total dengan melibatkan UNESCO.
  2. Candi Prambanan Candi Prambanan, DI. Yogyakarta, Indonesia ditetapkan sebagai Warisan Dunia (Situs Budaya) pada tahun 1991. Candi yang dibangun pada abad ke-10 ini adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara yang ditemukan pertama kali oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda pada tahun 1733. Candi ini terdiri atas 8 candi utama dan lebih dari 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti merupakan persembahan kepada tiga dewa Hindu yaitu Siwa (sang Penghancur), Wisnu (sang Pemelihara) dan Brahma (sang Pencipta).
  3. Taman Nasional Komodo (Komodo National Park) Taman Nasional Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia (Situs Alami) pada tahun 1991. Taman Nasional Komodo merupakan sebuah kawasan yang terdiri atas pulau-pulau vulkanik yang terdiri atas 3 pulau besar (Komodo, Rinca, dan Padar) seluas 603 km2 (luas daratan). Di kawasan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980 ini dihuni oleh Biawak terbesar, biawak komodo. Taman Nasional Komodo saat ini juga menjadi finalis New 7 Wonders of Nature.
  4. Taman Nasional Ujung Kulon (Ujung Kulon National Park) Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten dan Lampung, Indonesia, ditetapkan oleh UNESCO sevagai Situs Warisan Dunia (Situs Alam) pada tahun 1991. Taman Nasional Ujung Kulon seluas 1,203 km² konon merupakan daerah pertanian yang kemudian hancur lebur dan musnah penduduknya ketika gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883 yang kemudian merubah kawasan ini menjadi hutan. Taman Nasional ini menjadi habitat berbagai satwa dan flora termasuk badak jawa yang merupakan mamalia terlangka di dunia. Di kawasan ini juga menjadi habitat alami kokoleceran, tumbuhan yang menjadi maskot provinsi Banten.
  5. Taman Nasional Lorentz (Lorentz National Park) Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km² Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada juga Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentzyang terdiri dari sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini. Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.Taman Nasional Larentz, provinsi Papua, Indonesia, ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (Situs Alam) pada tahun 1999. Taman Nasional seluas 2,5 juta ha (25.000 km²) ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Terletak di titik pertemuan dua lempeng benua, Taman Nasional Lorentz menjadi daerah yang memiliki geologi kompleks dengan pembentukan gunung serta patung besar dengan glasiasi dan akresi pantai yang telah membentuk sebagian besar daerah dataran rendah. Proses-proses ini membuat kawasan ini memiliki tingkat endemisme dan keanekaragaman hayati tertinggi. Daerah ini juga mengandung situs fosil yang merekam evolusi kehidupan di Papua dan New Guinea.
  6. Situs Manusia Purba Sangiran (Sangiran Early Man Site) Sangiran adalah sebuah situs arkeologi di Jawa, Indonesia. Area ini memiliki luas 48 km² dan terletak di Jawa Tengah, 15 kilometer sebelah utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo dan terletak di kaki gunung Lawu. Secara administratif Sangiran terletak di kabupaten Sragen dan kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah. Pada tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya. Pada tahun 1996 situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya, hasil penggalian menemukan fosil dari nenek moyang manusia pertama, Pithecanthropus erectus(“Manusia Jawa”). Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus telah ditemukan di situs tersebut. Di Museum Sangiran, yang terletak di wilayah ini juga, dipaparkan sejarah manusia purba sejak sekitar 2 juta tahun yang lalu hingga 200.000 tahun yang lalu, yaitu dari kala Pliosen akhir hingga akhir Pleistosen tengah. Di museum ini terdapat 13.086 koleksi fosil manusia purba dan merupakan situs manusia purba berdiri tegak yang terlengkap di Asia.
  7. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera adalah tempat pelestarian bagi Hutan Hujan Tropis di Sumatera dan habitat dari beberapa spesies yang hampir punah seperti, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dan Badak Sumatera yang merupakan spesies Badak terkecil dan memiliki dua cula. Luas dari Hutan Hujan Tropis Sumatera seluruhnya adalah 2,5 juta hektar yang terdiri dari 3 Taman Nasional di Sumatera, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tempat ini juga tempat berbagai jenis tumbuhan endemik seperti, kantong semar, bunga terbesar di dunia Rafflesia Arnoldi, dan bunga tertinggi Amorphophallus. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, hutan hujan tropis Sumatera juga merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat yang tinggal di sana. Beberapa suku tinggal di hutan hujan tropis Sumatera, seperti suku Mentawai dan suku Anak Dalam. Pada tahun 2004 ini merupakan 2,5 juta hektar Hutan Hujan Tropis di Sumatera yang terdiri dari tiga taman nasional, yaitu: Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi sekitar 10.000 spesies tanaman, termasuk 17 marga endemik, lebih dari 200 spesies mamalia, dan jenis burung dari 580 ( 21 endemik). Beberapa tumbuhan endemik seperti rafflesia arnoldi dan amorphophallus titanium. Juga satwa-satwa lainnya seperti harimau sumatera dan gajah sumatera
  8. Batik Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
  9. Wayang Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
  10. Keris Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berliku-liku, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu guratan-guratan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah kerambit. Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.Penggunaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh oleh Majapahit, seperti Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan (Mindanao). Keris Mindanao dikenal sebagai kalis. Keris di setiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan, fungsi, teknik garapan, serta peristilahan. Keris Indonesia telah terdaftar di UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak 2005
  11. Angklung Angklung adalah alat musik multitonal atau bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCOsejak November 2010.
  12. Tari Saman Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo) Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil

Fakta Unik Tentang Komodo “The New Seven Wonders of Nature”

  • New Seven Wonders of Nature. Satu-satunya kadal purba yang masih tersisa di dunia, komodo (Varanus komodiensis) adalah salah satu dari “New Seven Wonders of Nature”.
  • Kadal Terbesar d Dunia. Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.
  • Komodo Tidak tuli. Komodo pernah dianggap tuli ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang meningkat dan teriakan ternyata tidak mengakibatkan agitasi (gangguan) pada komodo liar. Hal ini terbantah kemudian ketika karyawan Kebun Binatang London ZSL, Joan Proctor melatih biawak untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga ketika ia tidak terlihat oleh si biawak.
  • Penglihatan Tajam. Komodo mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak.
  • Indera Komodo. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.
  • Tempat berlindung. Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya. Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari, tetapi tetap berteduh selama bagian hari yang terpanas. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi, dan di sana-sini berserak kotoran hewan penghuninya. Tempat ini umumnya juga merupakan lokasi yang strategis untuk menyergap rusa. Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal, yang sekitar 10% dari makanannya adalah biawak-biawak muda yang berhasil diburu.
  • Penciuman Sanga Tajam. Komodo dapat menemukan mangsanya dengan menggunakan penciumannya yang tajam, yang dapat menemukan binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.
  • Memiliki Bisa. Peneliti dari Universitas Melbourne, Australia, menyimpulkan bahwa biawak Perentie (Varanus giganteus) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari suku Agamidae, kemungkinan memiliki semacam bisa. Selama ini diketahui bahwa luka-luka akibat gigitan hewan-hewan ini sangat rawan infeksi karena adanya bakteria yang hidup di mulut kadal-kadal ini, akan tetapi para peneliti ini menunjukkan bahwa efek langsung yang muncul pada luka-luka gigitan itu disebabkan oleh masuknya bisa berkekuatan menengah. Para peneliti ini telah mengamati luka-luka di tangan manusia akibat gigitan biawak Varanus varius, V. scalaris dan komodo, dan semuanya memperlihatkan reaksi yang serupa: bengkak secara cepat dalam beberapa menit, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang mencekam hingga ke siku, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian. Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo. Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka bakteri mematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya; jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo agaknya adalah bakteri Pasteurella multocida yang sangat mematikan; diketahui melalui percobaan dengan tikus laboratorium. Karena komodo nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.
  • Di balik air liur Komodo yang mematikan Selain keunikan teknik makannya, Komodo juga memiliki senjata lain untuk melumpuhkan mangsanya: air liur. Meski seekor hewan bisa lolos dari serangan Komodo, ia segera melemah dan akhirnya mati. Untuk jangka waktu yang lama, peneliti menduga, bakteri di air liur hewan itu bertanggung jawab menimbulkan luka infeksi yang parah pada korbannya. Bakteri itu meracuni darah korban. Namun, dugaan itu terbantahkan pada tahun 2005 lalu. “Adanya bakteri dalam air liur Komodo atelah menjadi dongeng ilmiah,” kata Bryan Fry, peneliti racun di University of Melbourne, Australia. Fry dan timnya mempelajari susunan biokimia dalam air liur Komodo. Mereka menemukan, racun tersebut bisa dengan cepat menurunkan tekanan darah, mempercepat hilangnya darah, dan membuat korban menjadi syok — hingga tak berdaya melawan. Para ilmuwan menemukan, apa yang terkandung dalam liur Komodo serupa dengan racun yang dimiliki ular paling berbisa yang hidup di pedalaman Taipan, Australia. Penelitian sebelumnya menemukan, sejumlah spesies kadal — seperti Iguana, kadal tak berkaki, dan kadal monitor juga memiliki bisa
  • Hidup Lebih 50 Tahun. Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa, dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.
  • Dapat membunuh manusia. Meskipun jarang terjadi, komodo diketahui dapat membunuh manusia. Pada tanggal 4 Juni 2007, seekor komodo diketahui menyerang seorang anak laki-laki berumur delapan tahun. Anak ini kemudian meninggal karena perdarahan berat dari luka-lukanya. Ini adalah catatan pertama mengenai serangan yang berakibat kematian pada 33 tahun terakhir.
  • Bisa Mengenali orang. Komodo agaknya dapat mengenali orang satu persatu. Ruston Hartdegen dari Kebun Binatang Dallas melaporkan bahwa komodo-komodo yang dipeliharanya bereaksi berbeda apabila berhadapan dengan pawang yang biasa memeliharanya, dengan pawang lain yang kurang lebih sudah dikenal, atau dengan pawang yang sama sekali belum dikenal.
  • Senang Bermain. Penelitian terhadap komodo menunjukkan bahwa hewan ini senang bermain. Suatu kajian mengenai komodo yang mau mendorong sekop yang ditinggalkan oleh pawangnya, nyata-nyata memperlihatkan bahwa hewan itu tertarik pada suara yang ditimbulkan sekop ketika menggeser sepanjang permukaan yang berbatu. Seekor komodo betina muda di Kebun Binatang Nasional di Washington, D.C. senang meraih dan mengguncangkan aneka benda termasuk patung-patung, kaleng-kaleng minuman, lingkaran plastik, dan selimut. Komodo ini pun senang memasuk-masukkan kepalanya ke dalam kotak, sepatu, dan aneka obyek lainnya. Komodo tersebut bukan tak bisa membedakan benda-benda tadi dengan makanan; ia baru memakannya apabila benda-benda tadi dilumuri dengan darah tikus. Perilaku bermain-main ini dapat diperbandingkan dengan perilaku bermain mamalia. Catatan lain mengenai kesenangan bermain komodo didapat dari Universitas Tennessee. Seekor komodo muda yang diberi nama “Kraken” bermain dengan gelang-gelang plastik, sepatu, ember, dan kaleng, dengan cara mendorongnya, memukul-mukulnya, dan membawanya dengan mulutnya. Kraken memperlakukan benda-benda itu berbeda dengan apa yang menjadi makanannya, mendorong Gordon Burghardt –peneliti– menyimpulkan bahwa hewan-hewan ini telah mementahkan pandangan bahwa permainan semacam itu adalah “perilaku predator bermotif-pemangsaan”. Komodo yang nampak jinak sekalipun dapat berperilaku agresif secara tak terduga, khususnya apabila teritorinya dilanggar oleh seseorang yang tak dikenalnya. Pada bulan Juni 2001, serangan seekor komodo menimbulkan luka-luka serius pada Phil Bronstein — editor eksekutif harian San Francisco Chronicle dan bekas suami Sharon Stone, seorang aktris Amerika terkenal — ketika ia memasuki kandang binatang itu atas undangan pawangnya. Bronstein digigit komodo itu di kakinya yang telanjang, setelah si pawang menyarankannya agar membuka sepatu putihnya, yang dikhawatirkan bisa memancing perhatian si komodo. Meski pria itu berhasil lolos, namun ia membutuhkan pembedahan untuk menyambung kembali tendon ototnya yang terluka
  • Asal usul Komodo Meski habitat aslinya di NTT, penelitian ahli pada tahun 2009 menyimpulkan, Komodo ternyata bukan hewan asli Indonesia. Ahli palaeontologi dan arkeologi dari Australia, Malaysia, dan Indonesia membuktikan tulang Komodo sama dengan tiga fosil hewan yang ditemukan di Queensland. Itu memperkuat teori bahwa Australia adalah tempat evolusi Komodo. Fosil yang ditemukan di Queensland menunjukan bahwa Komodo berasal dari Australia empat juta tahun yang lalu dan bertahan kira-kira hingga 300.000 tahun lalu. Perkembangan evolusi komodo dimulai dengan marga Varanus, yang muncul di Asia sekitar 40 juta tahun yang silam dan lalu bermigrasi ke Australia. Sekitar 15 juta tahun yang lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara memungkinkan para biawak bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang. Komodo diyakini berevolusi dari nenek-moyang Australianya pada sekitar 4 juta tahun yang lampau, dan meluaskan wilayah persebarannya ke timur hingga sejauh Timor. Perubahan-perubahan tinggi muka laut semenjak zaman Es telah menjadikan agihan komodo terbatas pada wilayah sebarannya yang sekarang. Para peneliti juga menemukan bahwa Komodo menyebar ke sejumlah wilayah, kemudian sampai di Pulau Flores sekitar 900.000 tahun lalu — rumah terbaik bagi hewan itu. Sementara di tempat asalnya, Australia, Komodo punah 50.000 tahun lalu — bertepatan dengan saat manusia tiba di Australia. Komodo juga menghilang dan punah di beberapa pulau lain di Indonesia, kecuali Flores.
  • Bisa melahirkan dalam kondisi perawan Perempuan mungkin bisa hidup tanpa laki-laki, ini setidaknya berlaku untuk Komodo. Biawak raksasa betina bisa menghasilkan bayi tanpa pembuahan jantan. Di samping proses reproduksi yang normal, terdapat beberapa contoh kasus komodo betina menghasilkan anak tanpa kehadiran pejantan (partenogenesis), fenomena yang juga diketahui muncul pada beberapa spesies reptil lainnya seperti pada Cnemidophorus. Flora, Komodo yang tinggal di Chester Zoo, London menjadi buktinya. Pada 2006 lalu, ia melahirkan delapan telur Komodo. Melalui proses partenogenesis – reproduksi aseksual tanpa pembuahan, dalam keadaan perawan. Kejadian di kebun binatang London itu adalah kali pertamanya partenogenesis pada Komodo yang tercatat terjadi di dunia. Ilmuwan menguak reproduksi Komodo bisa dilakukan dengan dua cara: seksual atau aseksual, tergantung pada kondisi lingkungan mereka. Di kebun binatang, biasanya Komodo betina ditempatkan terlisah dari yang lain.
  • Misteri gigitan mematikan Komodo Meski berbadan besar – bisa mencapai 3 meter, gigitan Komodo termasuk lembek. Namun, entah bagaimana, kadal raksasa itu bisa memangsa hewan besar, seperti kerbau misalnya. Ahli biologi dari University of New South Wales, Australia menemukan, dalam mulut Komodo terdapat beberapa lusin gigi setajam silet. Gigi runcing itu dikombinasikan dengan otot kuat di lehernya yang gemuk. Kombinasi teknik makan cerdas dan tajamnya gigi, memungkinkan gigitannya bisa berakibat mematikan. Untuk menguak misteri gigitan Komodo, para ahli membangun sebuah model kepala dan tenggorokan hewan itu dengan perangkat lunak. Rahang Komodo boleh saja lemah, tapi 100 juta tahun evolusi telah memberinya senjata yang ampuh. Komodo punya teknik makan yang unik, terus menerus menarik makanannya. Ia menangkap mangsanya dan menghujamkan 60 gigi tajam. Menutupi kekurangan gigitan yang lemah, otot tenggorokannya yang kuat akan menarik mangsa masuk ke perut. Komodo akan menelan utuh-utuh mangsanya dan memuntahkan sisa-sisa yang tak dapat ia cerna: rambut dan sebagian tulang.

sumber : wikipedia dan berbagai sumber lainya