Di lereng Gunung Lawu, tepatnya di desa Berjo
Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, terdapat sebuah
bangunan trapesium yang memiliki bentuk yang konon menyerupai piramid
Suku Maya di Meksiko atau Suku Inca di Peru. Bangunan itulah yang
disebut Candi Sukuh. Candi Sukuh merupakan
candi yang sangat unik, karena di candi ini dipenuhi dengan ornamen yang
berbau erotisme. Hal itu menyebabkan Candi Sukuh terkenal sebagai candi
erotis (Candi Saru). Namun semuanya itu justru menjadi daya tarik tersendiri dari candi ini.
Pada dasarnya Candi Sukuh dibagi menjadi 3 trap. Memasuki areal candi(trap pertama), kita akan berjalan ke arah kiri. Di sana terdapat gapura pertama dari Candi Sukuh. Seperti gapura pada umumnya, gapura ini terdiri dari 2 buah bangunan kiri kanan yang menjulang tinggi dilengkapi dengan tangga untuk melewatinya. Namun saat ini gapura ini diberi pagar, sehingga pengunjung tidak bisa melewatinya. Ternyata di sinilah Erotisme pertama bisa kita lihat.
Pasti kita akan bertanya, ada apa di dalam pagar sana? Ternyata di lantai gapura ini terdapat sebuah ornamen erotis yang menggambarkan bentuk alat kelamin pria dan wanita yang sedang bersentuhan. Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya, bukankah candi itu merupakan bangunan suci? lantas kenapa ada ornamen begitu? Konon ornamen tersebut juga melambangkan sebuah kesuburan. Bahkan ada pendapat bahwa dengan melewati ornamen tersebut berarti kita sudah bersih dari segala kotoran. Itulah mengapa ornamen unik ini ada di gapura pertama candi.
Selanjutnya kita akan menuju ke trap ke 2 dengan melewati gapura ke 2. Kondisi kedua gapura ini sudah tidak utuh lagi. Bentuknya lebih menyerupai tumpukan batu andesit berwarna hitam yang memiliki tangga di bagian depannya. Begitupun dengan arca penjaga gapura. Semuanya sudah tidak jelas lagi bentuknya.
Setelah melewati gapura tadi, maka kita akan memasuki trap ke 3. Di trap terakhir ini terdapat pelataran yang luas dengan bangunan Candi induk di bagian ujungnya. Di Sebelah kiri terdapat barisan patung hewan (babi hutan, gajah) yang berjejer dengan berbagai relief yang indah. Konon relief-relief ini merupakan mitologi utama dari Candi Sukuh.
Sedangkan di bagian kanan utama terdapat banyak arca tanpa kepala. Arca tanpa kepala tersebut berwujud sebagai manusia, namun memiliki sayap seperti burung. Salah satu arca yang utuh menampilkan manusia bersayap dengan kepala burung.
Di pelataran bangunan utama candi (sebelah kiri) terdapat panggung setinggi lebih kurang 1 meter. Di bagian depan panggung terdapat semacam menara batu yang memiliki relief erotis yang menggambarkan sosok-sosok tanpa busana. Di sini juga terdapat sebuah relief besar berwujud seperti tapal kuda dengan 2 orang di dalamnya. Oleh sebagian orang, relief ini dianggap menggambarkan sebuah rahim seorang wanita.
Tepat di depan bangunan candi utama juga terdapat beberapa arca berbentuk kura-kura yang besar. Di samping kanan terdapat panggung (dengan ukuran lebih kecil)dengan menara batu yang berelief . Di depan panggung terdapat beberapa arca yang sudah tidak utuh lagi.
Dan tibalah kita pada candi utama. Banyak khalayak menyebut bangunan utama Candi Sukuh ini seperti piramida terpotong. Inilah keunikan lain dari candi ini. Hal ini memunculkan beragam teori menyoal Candi Sukuh ini. Jika candi-candi lain benruknya menyimbolkan Gunung Meru, maka tidak dengan candi yang satu ini.
Candi utama memiliki tangga yang sempit untuk menuju bagian puncaknya. Dan di bagian puncak merupakan bangunan rata dengan bentuk bujur sangkar. Di bagian paling atas sini lah terdapat dupa-dupa dan sesajen-sesajen sisa dari acara sembahyang.
Menikmati erotisme Candi Sukuh, saya merasa ada sesuatu yang “kurang”. Pendapat saya tersebut juga diamini oleh kakak ipar saya yang saat masih SMP pernah berkunjung ke Candi Sukuh. Setelah bertanya pada penduduk di sekitar Candi, barulah saya memperoleh informasi bahwa ada beberapa arca yang oleh Dinas Pariwisata setempat dipindahkan ke “Rumah Arca”. Rumah arca ini merupakan sebuah bangunan modern yang dipakai untuk menyimpan arca. Entah Arca apa saja yang di simpan di sana dan kenapa arca tersebut disimpan masih menjadi pertanyaan di dalam hati saya. Adapun lokasi rumah arca berada di samping kanan areal parkir, menuju ke arah masjid di areal Candi. Saat saya ke sana, kebetulan rumah arca ini ditutup.
Anda penasaran dengan misteri dan erotisme Candi Sukuh?
sumber :http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/01/16/menyaksikan-erotisme-candi-sukuh-431289.html
Pada dasarnya Candi Sukuh dibagi menjadi 3 trap. Memasuki areal candi(trap pertama), kita akan berjalan ke arah kiri. Di sana terdapat gapura pertama dari Candi Sukuh. Seperti gapura pada umumnya, gapura ini terdiri dari 2 buah bangunan kiri kanan yang menjulang tinggi dilengkapi dengan tangga untuk melewatinya. Namun saat ini gapura ini diberi pagar, sehingga pengunjung tidak bisa melewatinya. Ternyata di sinilah Erotisme pertama bisa kita lihat.
Pasti kita akan bertanya, ada apa di dalam pagar sana? Ternyata di lantai gapura ini terdapat sebuah ornamen erotis yang menggambarkan bentuk alat kelamin pria dan wanita yang sedang bersentuhan. Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya, bukankah candi itu merupakan bangunan suci? lantas kenapa ada ornamen begitu? Konon ornamen tersebut juga melambangkan sebuah kesuburan. Bahkan ada pendapat bahwa dengan melewati ornamen tersebut berarti kita sudah bersih dari segala kotoran. Itulah mengapa ornamen unik ini ada di gapura pertama candi.
Selanjutnya kita akan menuju ke trap ke 2 dengan melewati gapura ke 2. Kondisi kedua gapura ini sudah tidak utuh lagi. Bentuknya lebih menyerupai tumpukan batu andesit berwarna hitam yang memiliki tangga di bagian depannya. Begitupun dengan arca penjaga gapura. Semuanya sudah tidak jelas lagi bentuknya.
Setelah melewati gapura tadi, maka kita akan memasuki trap ke 3. Di trap terakhir ini terdapat pelataran yang luas dengan bangunan Candi induk di bagian ujungnya. Di Sebelah kiri terdapat barisan patung hewan (babi hutan, gajah) yang berjejer dengan berbagai relief yang indah. Konon relief-relief ini merupakan mitologi utama dari Candi Sukuh.
Sedangkan di bagian kanan utama terdapat banyak arca tanpa kepala. Arca tanpa kepala tersebut berwujud sebagai manusia, namun memiliki sayap seperti burung. Salah satu arca yang utuh menampilkan manusia bersayap dengan kepala burung.
Di pelataran bangunan utama candi (sebelah kiri) terdapat panggung setinggi lebih kurang 1 meter. Di bagian depan panggung terdapat semacam menara batu yang memiliki relief erotis yang menggambarkan sosok-sosok tanpa busana. Di sini juga terdapat sebuah relief besar berwujud seperti tapal kuda dengan 2 orang di dalamnya. Oleh sebagian orang, relief ini dianggap menggambarkan sebuah rahim seorang wanita.
Tepat di depan bangunan candi utama juga terdapat beberapa arca berbentuk kura-kura yang besar. Di samping kanan terdapat panggung (dengan ukuran lebih kecil)dengan menara batu yang berelief . Di depan panggung terdapat beberapa arca yang sudah tidak utuh lagi.
Dan tibalah kita pada candi utama. Banyak khalayak menyebut bangunan utama Candi Sukuh ini seperti piramida terpotong. Inilah keunikan lain dari candi ini. Hal ini memunculkan beragam teori menyoal Candi Sukuh ini. Jika candi-candi lain benruknya menyimbolkan Gunung Meru, maka tidak dengan candi yang satu ini.
Candi utama memiliki tangga yang sempit untuk menuju bagian puncaknya. Dan di bagian puncak merupakan bangunan rata dengan bentuk bujur sangkar. Di bagian paling atas sini lah terdapat dupa-dupa dan sesajen-sesajen sisa dari acara sembahyang.
Menikmati erotisme Candi Sukuh, saya merasa ada sesuatu yang “kurang”. Pendapat saya tersebut juga diamini oleh kakak ipar saya yang saat masih SMP pernah berkunjung ke Candi Sukuh. Setelah bertanya pada penduduk di sekitar Candi, barulah saya memperoleh informasi bahwa ada beberapa arca yang oleh Dinas Pariwisata setempat dipindahkan ke “Rumah Arca”. Rumah arca ini merupakan sebuah bangunan modern yang dipakai untuk menyimpan arca. Entah Arca apa saja yang di simpan di sana dan kenapa arca tersebut disimpan masih menjadi pertanyaan di dalam hati saya. Adapun lokasi rumah arca berada di samping kanan areal parkir, menuju ke arah masjid di areal Candi. Saat saya ke sana, kebetulan rumah arca ini ditutup.
Anda penasaran dengan misteri dan erotisme Candi Sukuh?
sumber :http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/01/16/menyaksikan-erotisme-candi-sukuh-431289.html
0 komentar:
Posting Komentar