welcome

We kindly serve you, find your identity in Indonesia

Jumat, 23 Juli 2010

Tari Ramayana Prambanan


Masyarakat Yogyakarta boleh bangga memiliki salah satu pertunjukan tari yang sudah tersohor di mancanegara, yakni seni drama (sendra) tari Ramayana. Walaupun ada banyak sendra tari Ramayana di tempat lain, pertunjukan yang ada di Yogya ini terasa lebih istimewa. Pasalnya cerita Ramayana atau kisah tentang Pangeran Rama ini digambarkan di dinding Candi Prambanan. Sendra tari Ramayana yang diangkat dari kisah Rama dan Shinta merupakan kesenian yang menggabungkan kesenian tarian dan drama. Dalam pementasannya, Sendra tari Ramayana didukung kurang lebih 200 orang terdiri dari penari, penyanyi, dan pemain musik tradisional. Pemain mengenakan pakaian khas Jawa yang dipakai pada masa itu, dilengkapi dengan senjata berupa panah, tombak, dan keris. Beberapa pemainnya juga ada yang mengenakan kostum kera. Menurut Happy Sulistiawan, seorang pemandu wisata di Yogyakarta, para penari yang mengenakan pakaian biru bermakna bahwa adegan tersebut sedang berada di air atau laut. Menurutnya kisah yang diangkat dalam sendra tari Ramayana selain pada bulan purnama merupakan kisah yang telah dipersingkat. “Tergantung sutradaranya, mana adegan yang dipersingkat atau dihilangkan, namun secara inti cerita tetap sama” jelas Happy, yang menyaksikan dari balkon di belakang bangku penonton. Cerita Ramayana yang ditulis oleh Walmiki pada abad ke-4 sebelum masehi. Kisahnya menceritakan perjuangan cinta, nafsu, dan ketamakan. Cerita yang berasal dari Tanah Hindustan, India ini sampai ke Indonesia seiring dengan pernyebaran agama Hindu. Cerita dimulai ketika Prabu Janaka mengadakan sayembara untuk menentukan pendamping Dewi Shinta (puterinya) yang akhirnya dimenangkan Rama Wijaya. Dilanjutkan dengan petualangan Rama, Shinta, dan adik lelaki Rama yang bernama Laksmana di Hutan Dandaka. Di hutan itulah mereka bertemu Rahwana yang ingin memiliki Shinta karena dianggap sebagai jelmaan Dewi Widowati, seorang wanita yang telah lama dicarinya. Untuk menarik perhatian Shinta, Rahwana mengubah seorang pengikutnya yang bernama Marica menjadi seekor Kijang. Usaha itu berhasil karena Shinta terpikat dan meminta Rama memburunya. Laksama mencari Rama setelah lama tak kunjung kembali sementara Shinta ditinggalkan dan diberi perlindungan berupa lingkaran sakti agar Rahwana tak bisa menculik. Perlindungan itu gagal karena Shinta berhasil diculik setelah Rahwana mengubah diri menjadi sosok Durna. Jatayu atau Burung Garuda mencoba menolong Dewi Shinta, namun sayapnya malah dipotong oleh Rahwana. Dari Jatayu lah Rama dan Laksmana tahu bahwa yang menculik Dewi Shinta adalah raksasa dari kerajaan Alengka (Sri lanka). Dalam pencariannya Rama dan laksamana harus bersekutu dengan pasukan kera pimpinan Sugriwa dan juga bersama kera putih sakti Hanoman. Hanoman yang diperintahkan untuk mencari Dewi Shinta ke Kerajaan Alengka akhirnya tertangkap pasukan Rahwana dan dibakar hidup-hidup, namun Hanoman berhasil lolos. Pada adegan ini penonton yang kebanyakan turis mancanegara dibuat terkesima. Hanoman beratraksi dengan api, seperti melompati api dan membakar ‘rumah-rumahan’ dari jerami yang merupakan replika Kerajaan Alengka. Di akhir cerita, Shinta berhasil direbut kembali dari Rahwana oleh Hanoman, sosok kera yang lincah dan perkasa. Namun ketika dibawa kembali, Rama justru tak mempercayai Shinta lagi dan menganggapnya telah ternoda. Untuk membuktikan kesucian diri, Shinta diminta membakar raganya. Kesucian Shinta terbukti karena raganya sedikit pun tidak terbakar tetapi justru bertambah cantik. Rama pun akhirnya menerimanya kembali sebagai istri.

Ikon Wisata Budaya

Pertunjukan sendra tari Ramayanan dimulai sejak tahun 1964, di pelataran Timur Candi Prambanan. Ajang tahunan ini terselenggara atas prakarsa Kraton Kasunanan Surakarta dan Karaton Pakualaman. Baru pada tahun 1995. PT Taman Wisata Candi membuka kompleks arena pertunjukan sendra tari Ramayana di sebelah Barat Candi Prambanan. Kompleks tersebut dilengkapi dengan panggung terbuka berlatarbelakang Candi Prambanan. Panggung terbuka digunakan pada musim kemarau, sedangkan panggung tertutup Trimurti kerap digunakan saat musim penghujan. Selain itu, di kompleks itu juga ada sebuah restoran mewah.

Pada pertunjukan di panggung terbuka, biasanya diawali dengan makan malam di restoran tersebut pada pukul 7 malam. Sambil bersantap pengunjung dapat menikmati pemandangan Candi Prambanan dengan pencahayaan malam yang kian mempercantik candi. Setelah itu, sejam kemudian para pengunjung dipersilahkan untuk beranjak menuju arena terbuka. Para turis mancanegara banyak yang berdatangan. Mereka biasanya datang lewat paket perjalanan yang diikutinya.

GS. Darto (44), seorang sarjana seni tari yang telah berkecimpung selama 15 tahun di dunia tari tradisional ini, menerangkan bahwa dalam kontrak selama setengah tahun ini terdapat 4 kelompok tari yang secara bergantian tampil dalam sendra tari Ramayana. “Kami menari semata karena cinta dan demi kelestraian seni tari di Indonesia,” ujarnya.

Penari yang pernah melawat ke Spanyol untuk mengadakan pertunjukan dan studi banding soal tari ini berharap seni pertunjukan tari semakin dihargai, seperti seni pertunjukan lain. Darto mengaku, dia dan teman-teannya hanya mendapat bayaran Rp 25.000 hingga Rp 50.000 setiap manggung. Sungguh sebuah pengorbanan yang luar biasa mengingat pertunjukan sendra tari Ramayana ini diminati turis mancanegara dan sudah menjadi ikon wisata budaya bagi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tips Perjalanan

Candi Prambanan terletak sekitar 15 kilometer dari Kota Yogyakarta, tepatnya di Komplek Taman Wisata Candi Prambanan, Jl. Solo km.17 berdiri. Candi Hindu ini dibangun pada abad kesembilan. Namun apabila hujan disediakan panggung tertutup di sebelah selatan panggung terbuka, yakni Teater Trimutri untuk menikmati keseluruhan cerita Ramayana dalam versi yang dipersingkat.

Pementasan sendra tari Ramayana dimulai pukul 19.30 sampai 21.30, dengan satu kali jeda agar penonton bisa beristirahat. Harga tiket di panggung terbuka Ramayana, untuk VIP Rp150.000, berada ditengah paling depan, sedangkan Khusus Rp100.000, posisinya sedikit di belakang VIP. Untuk VIP dan khusus tempat duduknya memiliki bantalan yang empuk. Untuk kelas 1, harga tiket Rp. 75.000 posisinya di samping VIP dan Khusus. Ada lagi Kelas 2 seharga Rp 45.000, dan khusus Pelajar seharga Rp15.000 tapi sebelumnya harus ada pengajuan surat dari sekolah

0 komentar:

Posting Komentar