welcome

We kindly serve you, find your identity in Indonesia

history

Indonesia has strong historical roots, has a priceless masterpiece

Floating market

The uniqueness is a part of Indonesian life

metropolitan

Indonesia has a magnificent way of life

culinary

have a high culinary taste since antiquity

pray

the source of all sources of life is god

Romantic

the source of all sources of life is god

Senin, 22 November 2010

Foto Pre-wedding Tanpa Busana ala Adam & Hawa

Membuat foto-foto mesra menjelang pernikahan (pre-wedding) bertema 'Adam dan Hawa' tengah menjadi tren di China. Tapi, euforia ini justru membuat sejumlah kalangan merasa cemas. Banyak pasangan muda yang nekat membuat foto tanpa busana layaknya Adam dan Hawa.

The Shanghai Wedding Trade Association menganggap foto-foto mesra tanpa busana menjelang pernikahan sebagai bentuk pelecehan terhadap institusi pernikahan yang agung. Mereka mendesak otoritas pemerintah untuk melarang pembuatan foto pre-wedding semacam itu.

"Kami tidak menganjurkan foto-foto pre-wedding yang keluar dari tradisi konservatif masyarakat China," kata Wakil Presiden The Shanghai Wedding Trade Association, He Lina, kepada Shanghai Daily. "Pernikahan adalah suci, kami harap masyarakat muda menghormatinya."
from : viva news

Seperti di Indonessia, pasangan muda di China biasanya membuat foto-foto pre-wedding beberapa bulan sebelum upacara pernikahan. Belakangan, sejumlah studio foto gencar menawarkan paket 'Adam dan Hawa', yang menampilkan foto-foto mesra tanpa busana.

Pengacara ternama di negara itu, Chunquan Liu, mengatakan, pembuatan foto-foto pre-wedding semacam itu tidak menyalahi aturan hukum. Itu adalah hak pribadi. Hanya, mereka yang sengaja menyebarkan foto itu ke ranah publik terancam hukuman tentang pornografi.

Fakta yang terjadi adalah banyak foto-foto pre-wedding tanpa busana lengkap diunggah ke internet. Inilah yang kemudian memancing kontroversi masyarakat setempat. Sementara mereka yang berpose ala Adam dan Hawa mengatakan, itu semata-mata wujud pengungkapan cinta yang mendalam antarpasangan menjelang pernikahan.

Rabu, 17 November 2010

Desa Wisata Di Lereng Gunung Merapi



Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang adalah salah satu Desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Merapi. Desa yang berketinggian 735-900 mdpl ini adalah salah satu kawasan di lereng barat Merapi yang masih baik kondisi hutannya . Meski hutan-hutan di desa lain di kawasan lereng barat banyak yang rusak karena pertambangan namun desa ini memiliki tekad untuk tetap mempertahankan kondisi hutan yang mereka miliki.

Desa ini termasuk desa yang kecil dengan 11 dusun. Dusun tersebut adalah Sabrang, Kembang, Tanen, Batur Ngisor, batur nduwur, Gemer, Tangkil, Ngandong, Karanganyar, dan Bojong. Meski daerah pedusunan relatif kecil namun hutan yang masuk desa ini cukup luas. Hutan ini merupakan daerah tangkapan air yang penting di Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo, salah satunya adalah Sungai Blongkeng. Sungai Blongkeng memiliki aliran cukup deras dan airnya sangat jernih. Keberadaan hutan yang masih bagus membuat sungai ini selalu mengalir sepanjang tahun.

Pertanian Desa Ngargomulyo

Ketersediaan air yang melimpah sangat mendukung kegiatan pertanian di desa ini. Dengan jumlah penduduk sekitar 2.381 jiwa, hampir 90% nya adalah petani. Pertanian yang di kembangkan di daerah ini adalah persawahan basah dengan komoditas utama tanaman padi. Disamping menanam padi mereka juga mengembangkan tanaman tegalan dengan jenis sayuran cabe, kubis, sawi, buncis, dan lain-lain. Sebagian petani ini masih mempertahankan pola pertanaian tradisional dengan sistem pertanian organik.

Ciri masyarakat petani di desa ini cukup kental. Masyarakat bahu-membahu baik tua maupun muda turun ke sawah. Selain bertani, mereka juga beternak sapi. Hiruk-pikuk masyarakat berangkat mencari rumput maupun ke sawah sangat tampak setiap pagi menjelang.

Selain pertanian kerajinan di desa ini cukup menonjol. Kerajinan anyaman bambu di desa ini sudah menjadi ativitas yang turun-temurun. Ketersediaan bambu yang cukup melimpah menyebabkan pengrajin anyaman bambu sangat mudah mencari bahan baku. Di Dusun Sabrang dan Tanen hampir tiap keluarga, para ibu rumah tangga setiap hari punya kebiasaan menganyam bambu. Hasil kerajinan ini antara lain Kepang, Besek,Tepas, pyan dan pagar.

Hubungan Masyarakat dengan Alamnya

Kehidupan masyarakat memiliki hubungan yang dekat dengan alamnya. Masyarakat sangat sadar akan peran hutan Merapi bagi ketersediaan air yang mengalir di desanya. Setiap hari mereka masuk kawasan hutan untuk mencari kayu bakar dan rumput untuk ternaknya. Di bawah tegakan hutan pinus tersedia rumput pakan ternak yang cukup melimpah. Secara umum Hutan di daerah merapi dibagi menjadi 3 macam :

1.Hutan alam berisi tumbuhan asli pegunungan seperti dadap duri (Erythrina lithosperma), Puspa (Schima wallichii), Ki kepas (Engelhardtia spicata), Kinah (Chinchona sucirubra), dan lain-lain.
2. Hutan Pinus, adalah hutan bekas Perhutani yang di produksi getahnya.
3. Hutan rakyat milik masyarakat yang ditanami pohon-pohon rakyat seperti sengon, bambu, waru, nangka, kopi kaliandra dan lain-lain.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Masyarakat Ngargomulyo yang sederhana masih memiliki semangat gotong royong yang tinggi. Budaya sambatan(gotong-royong) adalah salah satunya. Ketika sebuah keluarga membangun rumah maka para tetangga secara sukarela turut membantu.

Ngargomulyo juga kaya akan kesenian daerah. Kesenian yang telah mengakar antara lain Jantilan, Reog, Karawitan, Jaelantur, Angguk, Cakar lele, kuda lumping, topeng ireng dan lain-lain. Bagi mereka kesenian adalah sebuah kebutuhan ekspresi mereka yang tidak ternilai oleh uang semata.

http://kanopi-indonesia.org

Sampai Kapan Merapi Meletus?



JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menetapkan kawasan aman bencana Gunung Merapi pada radius 20 Km. Sebelumnya, berada pada radius 15 Km dari Puncak Merapi.

Perluasan zona aman ini menyusul letusan hebat pada Jumat lalu yang telah menewaskan 88
orang di radius aman 12-15 Km dari puncak Merapi. Sampai saat ini Merapi masih bergejolak dengan memuntahkan guguran lava pijar, abu dan awan panas, serta kerikil. Menjadi pertanyaannya adalah sampai kapan Merapi meletus?

Sejauh ini belum bisa diketahui seberapa banyak supply magma baru. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, energi letusan Merapi salah satunya dipasok dari kantung magma di daerah Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

Berdasarkan data seismograf di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, aktivitas Merapi masih tinggi. Tremor, awan panas, dan guguran lava pijar terjadi terus-menerus. Sejak meletus Rabu pekan lalu, gunung bertipe strato tersebut sudah meletus lebih dari 96 kali selama 4 hari tanpa henti.

Menurut Surono, aktivitas Gunung Merapi tanggal 7 November 2010 pukul 06.00 sampai 12.00 WIB stabil tinggi. Selama enam jam terjadi kegempaan vulkanik sebanyak 31 kali,sedangkan tremor,guguran, dan awan panas terjadi secara beruntun tiada henti. “Berdasarkan data-data tersebut, Merapi masih berbahaya. Wilayah yang aman tetap berada di luar 20 Km dari puncak Merapi,” ungkapnya.

Perkembangan jarak luncur wedhus gembel ini sempat membuat panik warga. Bahkan saat ini gelombang pengungsian sudah masuk ke jarak yang lebih jauh antara 60-70 Km dari puncak Merapi. Warga lereng Merapi menyingkir lantaran trauma luncuran wedhus gembel yang telah mencapai radius 12 Km.

Terlebih beredar isu berantai awan panas Merapi bakal mencapai radius 65 Km pada hari ini yang bertepatan dengan 1 Kliwon penanggalan Jawa. Apakah isu ini benar-benar akan terjadi?

Terkait masalah ini, Kepala Badan Geologi ESDM Sukhyar menyatakan pihaknya tidak akan memperluas zona aman yang saat ini dalam radius 20 km. Alasannya, berdasarkan catatan sejarah selama ini.

"Bukti empiris Merapi adalah belum pernah mengeluarkan awan panas lebih dari 15 Km. Pada letusan dahsyat tanggal 4 dan 5 November awan panas maksimal meluncur sejauh 12 Km. Awan panas sejauh 12 Km itu juga merupakan yang terpanjang, bahkan pada letusan Merapi 1872 awan panas juga tidak sepanjang itu,” paparnya.

Apakah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat aman dari wedhus gember? Kalau melihat catatan tersebut, mungkin masih aman karena berjarak 28-30 Km dari puncak Merapi. Data BPPTK juga memperlihatkan adanya penurunan kekuatan aktivitas Merapi dari hari sebelumnya. Kendadi demikian, tidak ada yang bisa memastikan ke depan Merapi akan memulai masa tidurnya atau justru mengalami erupsi yang lebih dahsyat dengan dampak yang lebih besar dan luas.

Sekadar diketahui, pada letusan hebat tahun 1872, Merapi mengeluarkan erupsi tidak terputus selama 120 jam. Bila letusan Merapi kali ini tanpa jeda melebihi 120 jam, berarti letusan kali ini terbesar sejak 138 tahun silam. Letusan Merapi juga tercatat pernah mengubur kerajaan kuno Mataram dan candi-candi di sekitar lereng gunung itu. Tentunya, semua berharap Merapi segera mereda dan tidak memakan banyak korban jiwa lagi.(ram)